Wednesday, June 8, 2022

Bahasa Pemrograman PHP - VII [ Struktur Pemograman PHP ]

 


Penulisan Struktur Logika IF pada PHP

        Pengertian Struktur IF dalam bahasa pemograman adalah sebuah struktur logika untuk membuat percabangan alur program. Susunan struktur IF memungkinkan untuk mengeksekusi sebuah kode program jika ekspresi yang diberikan bernilai TRUE. Sehingga dengan menggunakan struktur IF kita dapat mengatur apakah sebuah perintah akan dijalankan atau tidak tergantung kepada kondisinya.

Sebagai contoh adalah program sederhana dimana jika nama user adalah "Budi", maka tampilkan kata "Selamat Datang, Budi!". Berikut cara penulisan di dalam kode PHP;

  • code
  • source
  1. <?php
  2. $nama ="Budi";
  3. if ($nama =="Budi")
  4. echo "Selamat Datang, Budi!";
  5. ?>

Karena kondisi di atas bernilai TRUE, maka akan menampilkan kalimat sesuai instruksi. Berbeda ketika nilai nya adalah FALSE maka tidak akan menjalankan instruksi di dalam kode program, sebagaimana contoh berikut.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. $nama ="Budi";
  3. if ($nama =="Rina")
  4. echo "Selamat Datang, Budi!";
  5. ?>

Struktur logika IF setidaknya membutuhkan 2 (dua) inputan yaitu ekspresi logika dan perintah yang akan dijalankan. Ekspresi logika atau expression berisi kondisi yang harus dipenuhi, sedangkan perintah yang akan dijalankan atau statement adalah instruksi jika kondisi logika tersebut terpenuhi.

Aturan dasar atau cara penulisan struktur logika if pada php adalah sebagaimana sintaks program berikut ini.

  • code
  • source
  1. if (expression)
  2. statement

Expression adalah kondisi yang harus dipenuhi agar statement dapat dijalankan. Hasil dari expression harus tipe boolean. Selama hasil expression bernilai TRUE, maka statement akan dijalankan, namun jika nilainya FALSE, maka statement tidak akan dijalankan.

Dalam pembuatan program, expression sering kali dituangkan pada operasi perbandingan, seperti $nama=="Budi". Dimana maksud dari ekspresi tersebut adalah bahwa jika isi variabel $nama sama dengan "Budi" maka jalankan perintah echo.

Namun expression dalam struktur logika IF ini tidak harus selalu operasi perbandingan, bisa saja berupa variabel, selama hasilnya adalah TRUE maka statement akan dijalankan.

Penulisan Struktur Logika IF pada PHP

Sebagaimana pokok bahasan kali ini yaitu bagaimana cara penulisan struktur logika if pada php, berikut adalah contoh sederhana dari struktur if.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. if (expression)
  3. statement;
  4. ?>

Expression ditulis di dalam tanda kurung, dan tidak diikuti dengan karakter titik koma(;), kemudian lanjut dengan statement yang dijalankan.

Jika akan menjalankan lebih dari satu statement, maka harus memberikan tanda kurung kurawal untuk menandai statement yang berhubungan dengan kondisi IF. Sebagaimana sintaks berikut;

  • code
  • source
  1. <?php
  2. if (expression) {
  3. statement1;
  4. statement1;
  5. }
  6. ?>

Tanda kurung kurawal menandakan sebagai blok perintah yang dijalankan jika expression bernilai true.

Pada kasus yang lebih spesifik, kita dapat membuat struktur IF didalam IF atau dikenal dengan istilah nested IF, seperti contoh berikut.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. if (expression) {
  3. statement1;
  4. if (expression) {
  5. statement1;
  6. }
  7. }
  8. ?>

Seberapa banyak kondisi nested if, IF didalam IF tidak dibatasi oleh sistem PHP, yang perlu diperhatikan adalah penggunaan tanda kurung kurawal sebagai penanda bagian dari IF.

Alternatif Cara Penulisan Struktur Logika IF

Selain menggunakan tanda kurung kurawal sebagai tanda awal dan akhir IF, sistem menyediakan cara penulisan struktur logika if pada php untuk menandai akhir perintah IF. Penanda tersebut diawali dengan tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan endif.

Berikut adalah sintaks dasar penulisan IF dengan endif.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. if (expression) :
  3. statement1;
  4. statement1;
  5. endif
  6. ?>

Perbedaan cara penulisan struktur logika if ini ada pada tanda titik dua (:) setelah penulisan expression, dan kata kunci endif di akhir statement.


Struktur Logika IF ELSE pada PHP

        Struktur logika IF ELSE pada PHP adalah percabangan alur program yang lengkap, jika IF hanya menjalankan satu pilihan saja, maka ELSE dapat membuat pilihan lainnya ketika kondisi IF tidak terpenuhi. Dengan kata lain, struktur IF digunakan untuk percabangan kondisi pertama sedangkan struktur ELSE untuk membuat percabangan kondisi kedua. Namun tidak untuk menjalankan kondisi keduanya secara bersamaan, karena jika expressi IF bernilai TRUE maka kondisi ELSE tidak dijalankan. Sebaliknya, jika IF tidak terpenuhi atau bernilai FALSE maka struktur ELSE yang akan dijalankan, inilah percabangan alur program yang lengkap. Logika percabangan IF ELSE pada php ini dapat mengatur apakah sebuah perintah code program akan dijalankan atau tidak, tergantung kondisi yang ditentukan..

Berikut adalah contoh kode program sederhana menggunakan struktur logika if else pada bahasa pemrograman php.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. $nama ="Jack";
  3. if ($nama =="Jack") {
  4. echo "Selamat datang Jack ...";
  5. }
  6. else {
  7. echo "Selamat datang di Indonesia";
  8. }
  9. ?>

Kode program di atas memiliki percabangan IF ELSE yang jika dijalankan pada web browser maka akan tampil "Selamat datang Jack ...", karena kondisi IF terpenuhi atau bernilai TRUE. Perintah di dalam ELSE hanya akan dijalankan jika kondisi variabel $nama bukan berisi "Jack" atau tidak sama dengan "Jack".

Apa yang terjadi jika kondisi IF tidak terpenuhi atau bernilai FALSE, tentuk akan menampilkan echo yang berbeda. Sebagaimana kode program berikut ini;

  • code
  • source
  1. <?php
  2. $nama ="Jack Mc";
  3. if ($nama =="Jack") {
  4. echo "Selamat datang Jack ...";
  5. }
  6. else {
  7. echo "Selamat datang di Indonesia";
  8. }
  9. ?>

Diketahui bahwa $nama ="Jack Mc";, namun kondisi pertama yang diharapkan pada struktur IF adalah $nama ="Jack";, maka tentuk saja kondisi ini tidak terpenuhi atau bernilai FALSE. Oleh karena itu, perintah yang dijalankan adalah kondisi kedua yaitu yang terdapat pada blok ELSE, sehingga ketika dijalankan pada web browser akan menampilkan echo "Selamat datang di Indonesia".

Penulisan Struktur Logika Struktur IF-ELSE pada PHP

Sebagaimana topik pembahasan ini tentang struktur logika if else pada php, berikut adalah contoh sederhana penulisan struktur if else.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. if (expression)
  3. statement1;
  4. else
  5. statement2;
  6. ?>

statement1 akan dijalankan hanya jika expression bernilai TRUE yaitu jikak kondisi di dalam IF terpenuhi. Namun jika kondisi expression tersebut tidak terpenuhi atau bernilai FALSE, maka statement2 yang akan dijalankan.

Terkait penulisan struktur logika if else pada php adalah jika struktur logika IF-ELSE terdiri dari beberapa baris. Dalam keadaan ini dapat menambahkan penanda karakter kurung kurawal untuk menandai awal dan akhir statement. Penanda ini dibutuhkan untuk membatasi blok perintah mana yang akan dijalankan ketika expression TRUE, dan blok perintah mana yang akan dijalankan jika expression FALSE.

Berikut adalah contoh penulisan dasar struktur IF ELSE dengan pembatasan blok perintah.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. if (expression) {
  3. statement1;
  4. statement1;
  5. }
  6. else {
  7. statement2;
  8. statement1;
  9. }
  10. ?>

Tanda kurung kurawal menandakan sebagai blok perintah yang dijalankan jika expression bernilai true. Contoh penulisan struktur if else php sebagaimana syntax di atas adalah sebagai berikut.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. $nama ="Anton";
  3. if ($nama =="Budi") {
  4. echo "Selamat Datang Budi ...";
  5. echo "Anda Memiliki 3 notifikasi ...";
  6. }
  7. else {
  8. echo "Maaf, Anda tidak memiliki hak akses!";
  9. }
  10. ?>

Tanda kurung kurawal sebagai penanda awal dan akhir dari ELSE boleh saja tidak ditulis karena hanya bersisi satu baris. Namun tetap ditulis sebagai penanda sebuah blok, dan akan memudahkan jika perlu menambahkan perintah tambahan pada blok ELSE tersebut.

Alternatif Cara Penulisan Struktur Logika IF ELSE

Alternatif cara penulisan struktur logika if else pada php selain menggunakan tanda kurung kurawal penanda awal dan akhir blok IF dan blok ELSE adalah diawali dengan tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan endif.

Sebagaimana contoh format dasar penulisan IF ELSE berikut ini.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. if (expression) :
  3. statement1;
  4. statement2;
  5. else:
  6. statement3;
  7. endif
  8. ?>

Perbedaan cara penulisan struktur logika if else ini ada pada setelah penulisan expression dimana dibutuhkan tanda titik dua (:), dan di akhir statement dengan kata kunci endif.


Logika ELSE IF pada PHP

        Logika ELSE IF pada PHP merupakan struktur percabangan logika lanjutan dari IF, dimana else-if ini memungkinkan kita untuk membuat kode program yang akan menyeleksi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi. Perlu diperhatikan bahwa ELSE IF dengan IF-ELSE adalah dua logika yang berbeda, meskipun terlihat memiliki kemiripan. ELSE IF mampu menampung lebih dari satu kondisi, sedangkan IF ELSE hanya menampilkan satu kondisi dengan dua pernyataan yang berbeda. Sehingga pada teori logika, secara urut dapat berjalan seperti ini, pertama adalah IF yang kedua adalah ELSE-IF, yang ketiga adalah ELSE. Logika IF dan ELSE telah kami bahas pada artikel urutan sebelumnya, maka pada kesempatan ini kita fokus saja untuk membahas logika else if pada php.

Pada serangkaian logika percabangan sebuah kondisi, logika else if pada php ini memiliki posisi di tengah, yaitu di antara logika IF dan logika ELSE. Simulasinya adalah jika kondisi pertama (IF) tidak terpenuhi maka program akan melakukan proses kondisi berikutnya (ELSE IF), jika kondisi kedua juga tidak terpenuhi maka akan melompat ke pernyataan akhir (ELSE).

Logika else if merupakan percabangan yang dapat dilakukan lebih dari satu kali dengan kondisi yang berbeda-beda, umumnya dilakukan antara kondisi IF dan ELSE.

Berikut adalah kode program contoh penggunaan struktur logika else if pada php yang terletak di antara percabangan IF dan ELSE.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. $a =11;
  3. $b =7;
  4. if ($a > $b) {
  5. echo "A lebih besar dari B";
  6. }
  7. else if ($a == $b) {
  8. echo "A sama besar dengan B";
  9. }
  10. else {
  11. echo "A lebih kecil dari B";
  12. }
  13. ?>

Deretan kode program di atas merupakan sebuah program sederhana untuk membandingkan 2 angka di dalam variabel. Kondisi pertama IF akan melakukan pengecekan apakah $a > $b, jika hasilnya adalah FALSE, maka masuk ke kondisi kedua ELSE IF yaitu apakah $a == $b. Dan jika hasilnya masih tetap FALSE, maka dipastikan kondisinya adalah $a < $b di dalam konsisi ketiga ELSE.

Penulisan Struktur Logika ELSE IF pada PHP

Sebagaimana fokus pembahasan saat ini yaitu bagaimana cara penulisan struktur logika else if pada php, berikut adalah penjelasannya. Dalam bahasa PHP, kita boleh saja menuliskan struktur ELSE-IF dengan elseif, atau else if, dipisahkan dengan spasi atau tanpa spasi.

Format dasar penulisan ELSE IF php adalah sebagai berikut.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. if (expression) {
  3. statement1;
  4. }
  5. else if {
  6. statement2;
  7. }
  8. else {
  9. statement3;
  10. }
  11. ?>

Seberapa banyak kondisi dalam struktur ELSE IF di dalam kode program tidak ada batasan, saat ini tidak ada aturan kusus tentang ini. Akan tetapi jika dalam situasi yang membutuhkan percabangan ELSE IF lebih dari 5, sebaiknya dipecah menjadi bagian kecil untuk memudahkan alur logika program.

Alternatif Cara Penulisan Struktur Logika ELSE IF

Selain menggunakan tanda kurung kurawal sebagai tanda awal dan akhir dari ELSE IF, sistem menyediakan cara alternatif penulisan struktur logika esleif pada php. Yaitu untuk menandai perintah ELSE IF, penanda tersebut diawali dengan tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan endif.

Berikut adalah format dasar penulisan ELSE IF menggunakan alternatif endif.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. if (expression) :
  3. statement1;
  4. statement2;
  5. elseif (expression):
  6. statement3;
  7. else
  8. statement4;
  9. endif
  10. ?>

Alternatif penulisan logika else if pada php ini memiliki catatan sangat penting, sensitive, dan harus digarisbawahi. Yaitu kita tidak dapat memisahkan penulisan ELSE-IF dengan spasi menjadi "else if", tetapi harus ditulis menyatu menjadi "elseif" tanpa spasi.

Sebagaimana contoh error kode program logika else if pada php dengan metode penulisan alternatif ini.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. $a =17;
  3. $b =5;
  4. if ($a > $b):
  5. echo "A lebih besar dari B";
  6. else if ($a == $b): // Ini akan menghasilkan error, karena ada spasi
  7. echo "A sama besar dengan B";
  8. else:
  9. echo "A lebih kecil dari B";
  10. endif;
  11. ?> 

Strukur ELSE-IF ini merupakan salah satu struktur penting dalam pemograman dan akan sering sekali ditemui dalam beberapa kasus pengembangan. Karena dengan struktur ELSE IF dapat membuat alur percabangan program tergantung dengan situasi yang dihadapi. 

 

Struktur Logika Switch Case pada PHP

        Struktur logika switch case pada PHP merupakan sebuah struktur percabangan yang akan memeriksa suatu variabel kemudian menjalankan instruksi yang sesuai dengan kondisi yang mungkin terjadi untuk variabel tersebut. Dan pada dasarnya switch case php ini lebih mirip seperti penggunaan logika if else, yaitu untuk pengkondisian tetapi berbeda proses dan cara penggunaan nya. Kemiripan struktur switch dengan struktur if itu terjadi ketika switch case php ditulis berulang-ulang pada barisan blok kode program. Switch case pada php digunakan untuk percabangan, artinya kode program akan memeriksa suatu kondisi variabel atau hasil perhitungan ekspresi. Kemudian mengambil tindakan keputusan dengan perintah yang diberikan apabila memenuhi kondisi yang sesuai.

Penggunaan struktur logika switch case pada php adalah sebagai salah satu control structure percabangan seperti halnya if else dan else if. Sehingga kegunaan switch case php dapat dikatakan sama dengan if-else maupun else-if pada php. Namun tetap ada perbedaan, yaitu switch case ditulis sedemikian rupa sehingga dapat membandingkan nilai yang telah didefinisikan tanpa mengevaluasi kondisi. Oleh karena itu waktu eksekui switch case lebih cepat dari pada if else.

Berikut adalah contoh kode program penggunaan struktur logika switch case pada php yang akan menampilkan kata dari angka 0-5. Sehingga terdapat 6 kemungkinan yang terjadi, dan 1 hasil penentuan kondisi diluar kemungkinan yang ada.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. $a =3;
  3. switch ($a) {
  4. case 0 : echo "Angka Nol"; break;
  5. case 1 : echo "Angka Satu"; break;
  6. case 2 : echo "Angka Dua"; break;
  7. case 3 : echo "Angka Tiga"; break;
  8. case 4 : echo "Angka Empat"; break;
  9. case 5 : echo "Angka Lima"; break;
  10. default : echo "Angka diluar jangkauan"; break;
  11. }
  12. ?>

Jika diperhatikan, kode program diatas memiliki kondisi logika yang diuji dengan kondisi sangat sederhana. Sehingga penulisan menggunakan switch lebih disarankan dibandingkan dengan if.

Penulisan Struktur Switch Case pada PHP

Struktur switch php terdiri dari beberapa bagian yaitu switch itu sendiri, case, dan break, seperti contoh format dasar penulisan switch php di bawah ini.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. switch ($var) {
  3. case value1:
  4. statement1;
  5. break;
  6. case value2:
  7. statement2;
  8. break;
  9. }
  10. ?>

Jadi setelah kata kunci switch selanjutnya adalah mencantumkan variabel yang akan diperiksa nilainya didalam tanda kurung, kemudian memulai block switch dengan kurung kurawal. Tiap-tiap kondisi yang mungkin terjadi dicantumkan setelah kata kunci case, lalu diikuti dengan nilai yang akan dibandingkan dengan nilai variabel switch. Jika kondisi sesuai, maka baris program statement akan dijalankan, sedangkan kata kunci break digunakan untuk keluar dari switch sehingga php tidak perlu memeriksa case berikutnya.

Flow program switch case php akan dieksekusi mulai baris pertama sampai terakhir. Dimana kata kunci break memegang peranan penting untuk menghentikan switch.

Berikut adalah contoh code program pada struktur logika switch case pada php menggunakan 3 kata kunci yaitu switch, case, dan break.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. $a=1;
  3. switch ($a) {
  4. case 0:
  5. echo "Angka Nol ";
  6. break;
  7. case 1 :
  8. echo "Angka Satu ";
  9. break;
  10. case 2 :
  11. echo "Angka Dua ";
  12. break;
  13. case 3 :
  14. echo "Angka Tiga ";
  15. break;
  16. }
  17. ?>

Kode program di atas akan menginstruksikan kepada php bahwa setelah case ditemukan, maka switch harus berhenti. Oleh karena itu kata kunci break diimplementasikan pada akhir blok, untuk memberitahu php agar segera keluar dari switch, dan tidak menjalankan case lainnya.

Selain kata kunci break untuk tidak menjalankan case lain, php menyediakan kata kunci default untuk alur blok switch. Kata kunci default berfungsi seperti ELSE di dalam struktur IF, yakni kondisi dimana seluruh case untuk switch tidak ada yang cocok. Untuk aturan penulisan kata kunci default ini diletakkan di akhir dari switch.

Di bawah ini adalah contoh kode program struktur logika switch case pada php dengan menambahkan bagian default. Sebagai perintah yang akan dijalankan jika kondisi di dalam case tidak ditemukan, jadi ada 2 kondisi primer yaitu masing-masing di dalam case dan default.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. $a=9;
  3. switch ($a) {
  4. case 0:
  5. echo "Angka Nol ";
  6. break;
  7. case 1 :
  8. echo "Angka Satu ";
  9. break;
  10. case 2 :
  11. echo "Angka Dua ";
  12. break;
  13. case 3 :
  14. echo "Angka Tiga ";
  15. break;
  16. default :
  17. echo "Angka diluar jangkauan";
  18. break;
  19. }
  20. ?>

Perbedaan Struktur IF dengan Switch

Struktur IF dan switch memiliki tujuan yang hampir sama, namun IF dan struktur logika switch case pada php memiliki perbedaan yang mendasar.

Di dalam switch, kondisi logika hanya akan diperiksa satu kali yaitu pada awal perintah switch, lalu hasilnya akan dibandingkan dengan setiap case. Sedangkan di dalam struktur IF setiap kondisi akan selalu diperiksa. Sehingga dengan struktur percabangan yang banyak, struktur switch akan lebih cepat dieksekusi.

Disisi lain, switch memiliki keterbatasan dalam jenis operasi perbandingan yang dapat dilakukan. Operasi perbandingan di dalam switch terbatas untuk hal-hal sederhana seperti memeriksa nilai dari sebuah variabel.

Struktur switch tidak bisa digunakan untuk percabangan program dengan operasi yang lebih rumit seperti membandingkan 2 variabel. Sehingga pada kebanyakan kasus, akan lebih sering ditemukan penggunaan IF dibandingkan switch.


Cara Penulisan Perulangan FOR pada PHP

        Perulangan FOR pada PHP merupakan jenis perulangan yang dapat ditentukan berapa jumlah perulangannya atau disebut dengan counted loop, berbeda dengan uncounted loop yang tidak pasti berapa jumlah perulangannya. Jika ada dua jenis perulangan dalam pemrograman yaitu counted loop dan uncounted loop, maka perulangan FOR pada php ini termasuk kedalam jenis counted loop. Karena tahu berapa jumlah perulangan yang akan diterapkan, maka kita tahu pula kapan dan dalam kondisi seperti apa perulangan for harus dipakai. 

Pada penggunaan struktur perulangan for pada php membutuhkan 3 buah ekspresi dimana masing-masing ekspresi tersebut akan dipisahkan oleh tanda titik koma (;). Cara penggunaan masing-masing ekspresi tersebut yaitu ekspresi pertama digunakan untuk menginisialisasi sebuah variabel. Ekspresi kedua digunakan untuk boolean statement, dimana perulangan for akan terus dilakukan selama statemen tersebut bernilai true. Kemudian ekspresi ketiga adalah suatu aksi instruksi yang akan selalu dijalankan setiap kali satu perulangan telah selesai dieksekusi.

Berikut adalah contoh penulisan penggunaan struktur perulangan for pada php yang akan menampilkan 10 baris kalimat "Saya semangat belajar PHP".

  • code
  • source
  1. <?php
  2. for ($i =1; $i <=10; $i++) {
  3. echo "Saya semangat belajar PHP"; echo "<br />";
  4. }
  5. ?>

Tiga baris kode perulangan for di atas jika dijalankan pada web browser maka akan menampilkan sebanyak 10 baris kalimat "Saya semangat belajar PHP", jadi tidak perlu menulis berulang sebanyak 10 kali.

Penulisan Perulangan FOR pada PHP

Ppenulisan perulangan for pada php membutuhkan 3 buah kondisi yaitu kondisi di awal perulangan, kondisi pada saat perulangan, dan kondisi yang harus dipenuhi agar perulangan berhenti. Format dasar penulisan perulangan for php adalah sebagai berikut.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. for (start; condition; increment) {
  3. statement;
  4. }
  5. ?>

Penjelasan secara detail dari format dasar contoh penulisan perulangan for pada php di atas adalah sebagai berikut.

  • start adalah kondisi pada awal perulangan, kondisi awal ini digunakan untuk membuat dan memberikan nilai kepada variabel counter yang digunakan untuk mengontrol perulangan. Ketika akan membuat variabel counter $i, maka untuk kondisi start ini harus memberikan nilai awal untuk variabel $i, misalnya $i=1.
  • condition adalah kondisi yang harus dipenuhi agar perulangan dijalankan, selama kondisi ini terpenuhi maka PHP akan terus melakukan perulangan. Sedangkan variabel counter nya digunakan untuk mengatur akhir perulangan. Untuk menghentikan perulangan jika variabel $i telah mencapai nilai 10, maka pada bagian condition ini membuat perintah $i<=10, yang berarti selama nilai $i kurang atau sama dengan 10, terus lakukan perulangan.
  • increment adalah bagian yang digunakan untuk memproses variabel counter agar bisa memenuhi kondisi akhir perulangan. Pada bagian inilah akan membuat kondisi dari variabel counter.
  • statement adalah bagian kode program yang akan diproses secara terus-menerus selama proses perulangan berlangsung. Untuk statement ini, membuat blok program di antara tanda kurung kurawal ({ dan }) sebagai penanda bahwa bagian di dalam kurung kurawal inilah yang akan dikenai proses perulangan.

Sebagai contoh penulisan perulangan FOR pada PHP adalah dapat membuat perulangan untuk menampilkan angka 1-20 pada web browser, berikut kode PHP yang digunakan.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. for ($i =1; $i <=20; $i++) {
  3. echo $i; echo "<br />";
  4. }
  5. ?>

Contoh lain adalah membuat perulangan untuk menampilkan angka 0-100 namun dengan kelipatan 5, berikut kode program PHP nya.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. for ($i =0; $i <=100; $i =$i+5) {
  3. echo $i; echo "<br />";
  4. }
  5. ?>

Perbedaan dari penulisan struktur perulangan for di atas dengan contoh sebelumnya adalah pada bagian increment. Yaitu dengan membuat kondisi increment yang berlipat sebanyak 5 angka setiap perulangannya $i =$i+5, sehingga variabel counter $i akan bertambah sebanyak 5 pada setiap perulangan.

Jika pada contoh sebelumnya adalah perulangan for dengan nilai positif (+), maka juga dapat membuat perluangan dengan kondisi negatif (-), sebagaimana contoh kode PHP berikut ini.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. for ($i =20; $i >=1; $i--){
  3. echo $i; echo "<br />";
  4. }
  5. ?>


Pengertian Infinity Loop

Pada saat membuat kondisi akhir dari perluangan for, maka wajib memperhatikan kapan kondisi akhir tersebut dipenuhi. Jika kondisi akhir tidak pernah terpenuhi, maka perulangan akan berjalan selamanya, hal ini dikenal dengan istilah infinity loop.

Sebagaimana perulangan for yang terjadi pada kode program PHP seperti berikut ini.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. for ($i =20; $i >=1; $i++) {
  3. echo $i; echo "<br />";
  4. }
  5. ?>

Jika kode PHP tersebut dijalankan maka proses perulangan for akan berjalan terus menerus, sehingga untuk menghentikannya harus menutup paksa web browser atau shutdown server.

Point dari struktur perulangan for tersebut adalah pada kondisi akhir dari perulangan yaitu pada dengan kondisi $i >= 1. Karena ketika nilai awal variabel counter $1 adalah 20, sedangkan perulangan $i adalah ditambah 1, maka nilai $i akan selalu lebih besar dari 1. Tentu saja kondisi akhir tidak akan pernah terpenuhi, dan $i >= 1 akan selalu benar.

Infinity loop ini bisa saja diperlukan untuk kasus-kasus tertentu, bisa digunakan sebagai trik defense dari serangan, atau keamanan model lain.

Pengertian Nested Loop atau Perulangan Bersarang

Selain infinity loop, terdapat istilah lain yang sering digunakan dalam proses perulangan for yaitu nested loop ada juga yang menyebutnya perulangan bersarang.

Nested loop adalah istilah pemograman yang berarti membuat perulangan di dalam perulangan, jelasnya coba perhatikan contoh program PHP berikut.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. for ($i =0; $i <10; $i++) {
  3. for ($j =0; $j <10; $j++) {
  4. echo $i;
  5. }
  6. echo "<br />";
  7. }
  8. ?>

Pada contoh perulangan di dalam perulangan di atas, counter $j digunakan untuk perulangan dalam atau inner loop, sedangkan counter $i digunakan untuk perulangan luar atau outer loop.

Perulangan bersarang atau nested loop ini umumnya digunakan dalam program yang membutuhkan pengaksesan kompleks seperti array 2 atau 3 dimensi.

Alternatif Penulisan Perulangan FOR pada PHP

Sama halnnya dengan struktur if, sistem PHP juga memiliki alternatif penulisan perulangan for tanpa menggunakan tanda kurung kurawal sebagai penanda blok program dan menggantinya dengan endfor. Dibawah ini adalah contoh kode program PHP perulangan for dengan endfor.

  • code
  • source
  1. <?php
  2. for ($i =1; $i <=15; $i++) :
  3. echo $i; echo "<br />";
  4. endfor;
  5. ?>

Perbedaan nya dengan penulisan perulangan for yang menggunakan kurung kurawal adalah penanda awal blok yang menggunakan tanda titik dua (:) dan pada akhir blok dengan perintah endfor.

Memunculkan Simbol & Emoji Pada OS Mac

  Memunculkan Simbol & Emoji  1. Buka aplikasi Pages / Notes pada Macbook. 2. Klik pada Menubar Edit --> Pilih Emoji and Symbols a...