Beberapa Function pada programming R
1. Math Functions
Fungsi | Keterangan | Contoh |
abs(x) | Mengembalikan nilai absolut dari input x | x<- -4 print(abs(x)) Hasil : 4 |
sqrt(x) | Mengembalikan akar kuadrat dari input x | x<- 4 print(sqrt(x)) Hasil : 2 |
ceiling(x) | Mengembalikan bilangan bulat terkecil yang lebih besar dari atau sama dengan x | x<- 4.5 print(ceiling(x)) Hasil : 5 |
floor(x) | Mengembalikan bilangan bulat terbesar, yang lebih kecil dari atau sama dengan x | x<- 2.5 print(floor(x)) Hasil : 2 |
trunc(x) | Mengembalikan nilai terpotong dari input x | x<- c(1.2,2.5,8.1) print(trunc(x)) Hasil : 1 2 8 |
round(x, digits=n) | Mengembalikan nilai bulat dari input x | x<- -4 print(abs(x)) Hasil : 4 |
cos(x), sin(x), tan(x) | Mengembalikan nilai cos(x), sin(x) dari input x | x<- 4 print(cos(x)) print(sin(x)) print(tan(x)) Hasil : -06536436 -0.7568025 1.157821 |
log(x) | Mengembalikan logaritma natural dari input x | x<- 4 print(log(x)) Hasil : 1.386294 |
log10(x) | Mengembalikan logaritma umum dari input x | x<- 4 print(log10(x)) Hasil : 0.60206 |
exp(x) | Mengembalikan eksponen | x<- 4 print(exp(x)) Hasil : 54.59815 |
2. String Function
Fungsi | Keterangan | Contoh |
substr(x, start=n1,stop=n2) | Digunakan untuk mengekstraksi substring dalam vektor karakter | a <- "987654321" substr(a, 3, 3) Hasil : "3" |
grep(pattern, x , ignore.case=FALSE, fixed=FALSE) | Mencari pola di x | st1 <- c('abcd','bdcd','abcdabcd') pattern<- '^abc' print(grep(pattern, st1)) Hasil : 1 3 |
sub(pattern, replacement, x, ignore.case =FALSE, fixed=FALSE) | Menemukan pola dalam x dan menggantinya dengan teks pengganti (baru) | st1<- "England is beautiful but no the part of EU" sub("England', "UK", st1) Hasil : "UK is beautiful but not a part of EU" |
paste(..., sep="") | menggabungkan string setelah menggunakan string sep untuk memisahkannya | paste('one',2,'three',4,'five') Hasil : one 2 three 4 five |
strsplit(x, split) | Membagi elemen vektor karakter x pada titik perpecahan | <-"Split all the character" print(strsplit(a, "")) Hasil : "split" "all" "the" "character" |
tolower(x) | Digunakan untuk mengubah string menjadi huruf kecil | st1<- "shuBHAm" print(tolower(st1)) Hasil : shubham |
toupper(x) | bDigunakan untuk mengubah string menjadi huruf besar | st1<- "shuBHAm" print(tolower(st1)) Hasil : SHUBHAM |
3. Statistical Probability Functions
Fungsi | Keterangan | Contoh |
dnorm(x, m=0, sd=1, log=False) | Digunakan untuk menemukan ketinggian distribusi probabilitas di setiap titik ke rata-rata dan standar deviasi yang diberikan | a <- seq(-7, 7, by=0.1) b <- dnorm(a, mean=2.5, sd=0.5) png(file="dnorm.png") plot(x,y) dev.off() |
pnorm(q, m=0, sd=1, lower.tail=TRUE, log.p=FALSE) | Digunakan untuk menemukan probabilitas angka acak yang terdistribusi normal yang kurang dari nilai angka yang diberikan | a <- seq(-7, 7, by=0.2) b <- dnorm(a, mean=2.5, sd=2) png(file="pnorm.png") plot(x,y) dev.off() |
qnorm(p, m=0, sd=1) | Digunakan untuk menemukan angka yang nilai kumulatifnya cocok dengan nilai probabilitas | a <- seq(1, 2, by=002) b <- qnorm(a, mean=2.5, sd=0.5) png(file="qnorm.png") plot(x,y) dev.off() |
rnorm(n, m=0, sd=1) | Digunakan untuk menghasilkan angka acak yang distribusinya normal | by <- rnorm(40) png(file="rnorm.png") hist(y, main="Normal Distribution") dev.off() |
dbinom(x, size, prob) | Digunakan untuk menemukan distribusi kepadatan probabilitas di setiap titik | a<-seq(0, 40, by=1) b<- dbinom(a, 40, 0.5) png(file="pnorm.png") plot(x,y) dev.off() |
pbinom(q, size, prob) | Digunakan untuk menemukan probabilitas kumulatif (satu nilai yang mewakili probabilitas) dari suatu genap | a <- pbinom(25, 40,0.5) print(a) Hasil : 0.9596548 |
qbinom(p, size, prob) | Digunakan untuk menemukan angka yang nilai kumulatifnya cocok dengan nilai probabilitas | a <- qbinom(0.25, 40,01/2) print(a) Hasil : 18 |
rbinom(n, size, prob) | Digunakan untuk menghasilkan jumlah nilai acak yang diperlukan dari probabilitas yang diberikan dari sampel yang diberikan | a <- rbinom(6, 140,0.4) print(a) Hasil : 55 61 46 56 58 49 |
Bdpois(x, lamba) | Probabilitas keberhasilan x dalam periode ketika jumlah kejadian yang diharapkan adalah lambda (λ) | dpois(a=2, lambda=3)+dpois(a=3, lambda=3)+dpois(z=4, labda=4) Hasil : 0.616115 |
ppois(q, lamba) | Probabilitas kumulatif kurang dari atau sama dengan q keberhasilan | ppois(q=4, lambda=3, lower.tail=TRUE)-ppois(q=1, lambda=3, lower.tail=TRUE) Hasil : 0.6434504 |
rpois(n, lamba) | Digunakan untuk menghasilkan angka acak dari distribusi poisson | rpois(10, 10) Hasil : 6 10 11 3 10 7 7 8 14 12 |
dunif(x, min=0, max=1) | Memberikan informasi tentang distribusi seragam pada interval dari min ke max. Ini memberikan kepadatan | dunif(x, min=0, max=1, log=FALSE) |
punif(q, min=0, max=1) | Memberikan fungsi terdistribusi | punif(q, min=0, max=1, lower.tail=TRUE, log.p=FALSE) |
qunif(p, min=0, max=1) | Memberikan fungsi kuantil | qunif(p, min=0, max=1, lower.tail=TRUE, log.p=FALSE) |
runif(x, min=0, max=1) | Menghasilkan penyimpangan acak | runif(x, min=0, max=1) |
4. Other Statistical Function
print(xm)Fungsi | Keterangan | Contoh | |
mean(x, trim=0, na.rm=FALSE) | digunakan untuk menemukan rata-rata untuk objek x | a<-c(0:10, 40) xm<-mean(a) print(xm) Hasil : 7.916667 |
|
sd(x) | Mengembalikan standar deviasi suatu objek | a<-c(0:10, 40) xm<-sd(a) print(xm) Hasil : 10.58694 |
|
median(x) | Mengembalikan median | a<-c(0:10, 40) xm<-meadian(a) print(xm) | |
quantilie(x, probs) | mengembalikan kuantil di mana x adalah vektor numerik yang kuantilnya diinginkan dan prob adalah vektor numerik dengan probabilitas dalam [0, 1] | ||
range(x) | Mengembalikan jangkauan | a<-c(0:10, 40) xm<-range(a) print(xm) Hasil : 0 40 |
|
sum(x) | Mengembalikan jumlah | a<-c(0:10, 40) xm<-sum(a) print(xm) Hasil : 95 |
|
diff(x, lag=1) | Mengembalikan perbedaan dengan lag yang menunjukkan lag mana yang akan digunakan | a<-c(0:10, 40) xm<-diff(a) print(xm) Hasil : 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 |
|
min(x) | Mengembalikan nilai minimum | a<-c(0:10, 40) xm<-min(a) print(xm) Hasil : 0 |
|
max(x) | Mengembalikan nilai maksimum | a<-c(0:10, 40) xm<-max(a) print(xm) Hasil : 40 |
|
scale(x, center=TRUE, scale=TRUE) | Pusat kolom atau standarisasi matriks | a <- matrix(1:9,3,3) scale(x) Hasil : [,1] [1,] -0.747776547 [2,] -0.653320562 [3,] -0.558864577 [4,] -0.464408592 [5,] -0.369952608 [6,] -0.275496623 [7,] -0.181040638 [8,] -0.086584653 [9,] 0.007871332 [10,] 0.102327317 [11,] 0.196783302 [12,] 3.030462849 attr(,"scaled:center") 7.916667 attr(,"scaled:scale") 10.58694 |